UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA - PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA - TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN - IKATAN AHLI PERENCANA

Sabtu, 05 Januari 2019

TUGAS WEBESITE USGS



TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER 1 (SATU)

“ Cara Mengunduh Landsat 8 Melalui USGS EarthExplorer “






Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
K O N S E P  T E K N O L O G I




Fajar Setiawan                                     1 8 3 9 0 0 0 0 1
Tri Nahdatul Amin                              1 8 3 9 0 0 0 0 2
Mohamad Nanda Ramadhan               1 8 3 9 0 0 0 0 7
M. Dhani Refsyan                               1 8 3 9 0 0 0 1 2




K A T A  P E N G A N T A R



Assalam mu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas dengan judul “Cara Mengunduh Landsat 8”  tepat waktu.

Tak ada gading yang tak retak. Demikian pula, tak ada karya yang sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari Dosen Mata kuliah untuk kemajuan tugas ini di masa mendatang.

Akhir kata, diharapkan makalah ini dapat membuka wawasan mengenai “Cara Mengunduh Landsat 8”   serta mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dalam mata kuliah Konsep Teknologi atau pun dalam kehidupan sehari hari. Sekian semoga bermanfaat bagi penulis terutama dan pembacanya.

Wassalam mu’alaikum Wb. Wr


Surabaya, 20 Desember 2018



P e n u l i s



D A F T A R  I S I

HALAMAN SAMPUL                                             
KATA PENGANTAR                                              
DAFTAR ISI                                                       

BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG                                 
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN                            
BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN LANDSAT 8                   
2.2. KEUNGGULAN LANDSAT 8                   .
2.3. P. PEMANFAATAN BIDANG KEHUTANA
2.4. LANGKAH MENGUNDUH LANDSAT 8        
BAB III PENUTUP
3.1. SARAN                                                          
3.2. KESIMPULAN                                            
DAFTAR PUSTAKA        



B A B  I  P E N DA H U L U A N

1.1. Latar Belakang
                        Seiring berlalunya waktu, zaman terus berkembang dan perubahan disetiap bidang terus terjadi. Perkembangan teknologi adalah salah satu bagian yang berkembang, Teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia, semakin maju teknologi semakin mudah hidup manusia.
                Salah satu hasil teknologi yang menarik adalah ditemukannya perangkat lunak komputer ‘Website USGS EarthExplorer, perangkat lunak ini adalah sebuah urgensi ilmiah pemerintah Amerika Serikat. Para ilmuan USGS mempelajari lansekap Amerika Serikat sumber daya alamnya, dan bencana alam yang mengancamnya. Organisasi ini memiliki empat disiplin utama, yaitu biologi, geografi, geologi, dan air.
                Penggunaan ‘Website USGS EarthExplorer’ dapat menghemat waktu kerena pengoperasian yang lebih sederhana dibanding perangkat lunak lainnya.

1.2. Maksud dan Tujuan
Ø  Sebagai tugas UAS pada semester 1 (Satu) materi Konsep Teknologi.
Ø  Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan Landsat 8 melalui website USGS EarthExplorer.
Ø  Dapat mengatahui seputar tentang Landsat 8.
Ø  Dapat mempermudah pengunduhan Landsat 8 memalui website.



B A B  II  P E M B A H A S A N

2.1. Pengertian landsat 8
                Landsat 8 merupakan kelanjutan dari misi Landsat yang untuk pertama kali menjadi satelit pengamat bumi sejak 1972 (Landsat 1). Landsat 1 yang awalnya bernama Earth Resources Technology Satellite 1 diluncurkan 23 Juli 1972 dan mulai beroperasi sampai 6 Januari 1978.  Generasi penerusnya, Landsat 2 diluncurkan 22 Januari 1975 yang beroperasi sampai 22 Januari 1981. Landsat 3 diluncurkan 5 Maret 1978 berakhir 31 Maret 1983; Landsat 4 diluncurkan 16 Juli 1982, dihentikan 1993. Landsat 5 diluncurkan 1 Maret 1984 masih berfungsi sampai dengan saat ini namun mengalami gangguan berat sejak November 2011, akibat gangguan ini, pada tanggal 26 Desember 2012, USGS mengumumkan bahwa Landsat 5 akan dinonaktifkan. Berbeda dengan 5 generasi pendahulunya, Landsat 6 yang telah diluncurkan 5 Oktober 1993 gagal mencapai orbit. Sementara Landsat 7 yang diluncurkan April 15 Desember 1999, masih berfungsi walau mengalami kerusakan sejak Mei 2003 (http://geomatika.its.ac.id, 2013).
                Sebenarnya landsat 8 lebih cocok disebut sebagai satelit dengan misi melanjutkan landsat 7 dari pada disebut sebagai satelit baru dengan spesifikasi yang baru pula. Ini terlihat dari karakteristiknya yang mirip dengan landsat 7, baik resolusinya (spasial, temporal, spektral), metode koreksi, ketinggian terbang maupun karakteristik sensor yang dibawa. Hanya saja ada beberapa tambahan yang menjadi titik penyempurnaan dari landsat 7 seperti jumlah band, rentang spektrum gelombang elektromagnetik terendah yang dapat ditangkap sensor serta nilai bit (rentang nilai Digital Number) dari tiap piksel citra.
                Seperti dipublikasikan oleh USGS, satelit landsat 8 terbang dengan ketinggian 705 km dari permukaan bumi dan memiliki area scan seluas 170 km x 183 km (mirip dengan landsat versi sebelumnya). Landsat 8 hanya memerlukan waktu 99 menit untuk mengorbit bumi dan melakukan liputan pada area yang sama setiap 16 hari sekali. Resolusi temporal ini tidak berbeda dengan landsat versi sebelumnya.
                NASA sendiri menargetkan satelit landsat versi terbarunya ini mengemban misi selama 5 tahun beroperasi (sensor OLI dirancang 5 tahun dan sensor TIRS 3 tahun). Tidak menutup kemungkinan umur produktif landsat 8 dapat lebih panjang dari umur yang dicanangkan sebagaimana terjadi pada landsat 5 (TM) yang awalnya ditargetkan hanya beroperasi 3 tahun namun ternyata sampai tahun 2012 masih bisa berfungsi.
                Satelit landsat 8 memiliki sensor Onboard Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS) dengan jumlah kanal sebanyak 11 buah. Diantara kanal-kanal tersebut, 9 kanal (band 1-9) berada pada OLI dan 2 lainnya (band 10 dan 11) pada TIRS. Sebagian besar kanal memiliki spesifikasi mirip dengan landsat 7.

2.2. Keunggulan Landsat 8
                Dibandingkan versi-versi sebelumnya, landsat 8 memiliki beberapa keunggulan khususnya terkait spesifikasi band-band yang dimiliki maupun panjang rentang spektrum gelombang elektromagnetik yang ditangkap. Sebagaimana telah diketahui, warna objek pada citra tersusun atas 3 warna dasar, yaitu Red, Green dan Blue (RGB). Dengan makin banyaknya band sebagai penyusun RGB komposit, maka warna-warna obyek menjadi lebih bervariasi.
                Ada beberapa spesifikasi baru yang terpasang pada band landsat ini khususnya pada band 1, 9, 10, dan 11. Band 1 (ultra blue) dapat menangkap panjang gelombang elektromagnetik lebih rendah dari pada band yang sama pada landsat 7, sehingga lebih sensitif terhadap perbedaan reflektan air laut atau aerosol. Band ini unggul dalam membedakan konsentrasi aerosol di atmosfer dan mengidentifikasi karakteristik tampilan air laut pada kedalaman berbeda.
                Deteksi terhadap awan cirrus juga lebih baik dengan dipasangnya kanal 9 pada sensor OLI, sedangkan band thermal (kanal 10 dan 11) sangat bermanfaat untuk mendeteksi perbedaan suhu permukaan bumi dengan resolusi spasial 100 m. Pemanfaatan sensor ini dapat membedakan bagian permukaan bumi yang memiliki suhu lebih panas dibandingkan area sekitarnya. Pengujian telah dilakukan untuk melihat tampilan kawah puncak gunung berapi, dimana kawah yang suhunya lebih panas, pada citra landsat 8 terlihat lebih terang dari pada area-area sekitarnya.
                Sebelumnya kita mengenal tingkat keabuan (Digital Number-DN) pada citra landsat berkisar antara 0-256. Dengan hadirnya landsat 8, nilai DN memiliki interval yang lebih panjang, yaitu 0-4096. Kelebihan ini merupakan akibat dari peningkatan sensitifitas landsat dari yang semula tiap piksel memiliki kuantifikasi 8 bit, sekarang telah ditingkatkan menjadi 12 bit. Tentu saja peningkatan ini akan lebih membedakan tampilan obyek-obyek di permukaan bumi sehingga mengurangi terjadinya kesalahan interpretasi. Tampilan citra pun menjadi lebih halus, baik pada band multispektral maupun pankromatik.
                Terkait resolusi spasial, landsat 8 memiliki kanal-kanal dengan resolusi tingkat menengah, setara dengan kanal-kanal pada landsat 5 dan 7. Umumnya kanal pada OLI memiliki resolusi 30 m, kecuali untuk pankromatik 15 m. Dengan demikian produk-produk citra yang dihasilkan oleh landsat 5 dan 7 pada beberapa dekade masih relevan bagi studi data time series terhadap landsat 8.
                Kelebihan lainnya tentu saja adalah akses data yang terbuka dan gratis. Meskipun resolusi yang dimiliki tidak setinggi citra berbayar seperti Ikonos, Geo Eye atau Quick Bird, namun resolusi 30 m dan piksel 12 bit akan memberikan begitu banyak informasi berharga bagi para pengguna. Terlebih lagi, produk citra ini bersifat time series tanpa striping (kelemahan landsat 7 setelah tahun 2003). Dengan memanfaatkan citra-citra keluaran versi sebelumnya, tentunya akan lebih banyak lagi informasi yang dapat tergali.

2.3. Peluang Pemanfaatan Bidang Kehutanan
                Ketersediaan data citra time series yang cukup panjang meliputi seluruh wilayah Indonesia, gratis dan resolusi (spasial, temporal, radiometrik) lumayan bagus (tingkat menengah) merupakan 3 keunggulan yang dimiliki sekaligus oleh citra landsat. Keunggulan sekaligus ini tidak dimiliki oleh citra-citra lainnya, sehingga sangat mendukung upaya pemanfaatan landsat 8 ini untuk berbagai keperluan, seperti monitoring perubahan penutupan lahan, deforestasi dan degradasi pada kawasan hutan.

Laju degradasi/deforestasi dapat diketahui dengan membandingkan penutupan lahan hutan pada tahun tertentu dengan tahun-tahun sebelumnya (mencakup pula karakteristik indeks vegetasinya). Untuk keperluan tersebut, citra landsat masih menjadi andalan bagi para analis bidang kehutanan. Permasalahan yang muncul sebelum hadirnya landsat 8 khususnya pasca kerusakan kanal pada landsat 7 adalah adanya striping pada data setelah tahun 2003. Ini tentu sangat mengganggu khususnya dalam melakukan koreksi radiometrik pada tahap pra pengolahan. Hadirnya landsat 8 tanpa striping membawa angin segar. Perubahan penutupan lahan lebih mudah dianalisis. Ketersediaan informasi spasial mengenai kawasan-kawasan yang rawan degradasi akan memberi peluang lebih dini bagi upaya pencegahan kerusakan lebih lanjut.
                Secara visual, perbedaan tampilan obyek antara hutan yang relatif belum terganggu dengan yang telah terganggu pada citra landsat 8 dengan kombinasi band berbasis true color dapat dilihat lebih baik.
                Informasi tentang tingkat deforestasi dan degradasi tersebut membantu para analis dalam memprediksi perubahan potensi cadangan karbon di dalam kawasan hutan (program REDD). Dengan dukungan Sistem Informasi Geografis dan Remote Sensing perhitungan cadangan karbon dalam skala luas akan lebih efisien. Hal ini mengingat kawasan hutan di Indonesia memiliki luasan yang cukup besar (hampir 130 juta ha) dengan bentang lahan (biogeofisik) yang sangat beragam. Informasi tentang karakteristik vegetasi penutup lahan di masing-masing tempat yang bisa jadi sulit diakses di lapangan dapat disediakan oleh perangkat remote sensing. Jenis data citra yang dapat dimanfaatkan untuk monitoring cadangan karbon tersebut diantaranya adalah landsat dan MODIS.
                Gangguan pada kawasan hutan berupa kebakaran hutan dan lahan dapat pula diidentifikasi dengan memanfaatkan data landsat 8. Citra ini dapat memberikan informasi tentang area-area yang diduga sedang terbakar dengan pemanfaatan kombinasi band yang ada pada 11 kanal landsat (khususnya kanal 10 dan 11). Pemasangan 2 kanal (10 dan 11) pada landsat 8 sebagai penyempurnaan 1 kanal LWIR pada landsat 7 meningkatkan sensitifitas sensor untuk membedakan sifat obyek berlainan berdasarkan karakteristik suhunya. Pemanfaatan 2 band termal ini untuk memperbaiki metoda deteksi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia masih menjadi tantangan bagi para peneliti ke depan mengingat produk citra landsat 8 ini baru diluncurkan.
                Pada beberapa kasus kejadian kebakaran cukup besar yang sedang berlangsung, keberadaan asap tebal dan perubahan karakteristik vegetasi penutup lahan akibat kebakaran dapat ditangkap dengan baik oleh landsat TM, apalagi dengan kehadiran landsat 8 ini maka tampilan obyek akan menjadi lebih baik. Kombinasi band landsat 8 ini juga memperbaiki tampilan vegetasi yang rusak akibat kebakaran sehingga mempermudah pemetaan area-area bekas kebakaran.
                Sebagaimana instrumen remote sensing lainnya, produk satelit landsat 8 ini juga dapat digunakan untuk monitoring perkembangan bencana alam, gunung merapi, gempa bumi dan lain sebagainya. Satu yang pasti, peluang pengembangan perangkat ini ke depan masih akan terbuka lebar. Sebagai satu produk baru yang bersifat open access dan gratis tentu akan sangat banyak peneliti tertarik untuk melakukan kajian dan pengembangan terkait pemanfaatannya.




B A B  II  T U G A S  U A S
  


LANGKAH - LANGKAH MENGUNDUH LANDSAT 8 MELALUI WEBSITE USGS EARTHEXPLORER

1.  Buka web browser Google dan ketik “USGS earthexplorer” dikolom pencarian. Atau ketik link situs http://earthexplorer.usgs.gov/.


2.       Setelah situs terbuka, lakukan login terlebih dahulu, dikolom “login”.

3.       Jika masih pengguna baru, lakukan pendaftaran terlebih dahulu, dikolom “Register”.


4.       Setelah berhasil login, akan muncul tampilan layar citra benua amerika (default), dan yang sebelumnya kolom “register” akan berganti username kita, apabila telah berhasil login.

5.       Selanjutnya kita cari wilayah yang ingin kita amati dengan mengisi kolom “address/place”. Setelah itu, klik tombol “Show”.


6.       Atau jika ingin wilayah lebih akurat pilih kolom “Path/row”. lalu masukkan kode “Path” dan “Row”. Setelah itu, klik tombol “Show”.

7.       Daftar kode Path and Row wilayah Indonesia dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Kode Path and Row (Sumber gbr: http://geomonkey.wordpress.com)
Kode Path and Row (Sumber gbr: http://geomonkey.wordpress.com)

8.       Seperti yang akan kita amati kali ini, yaitu kita amati di wilayah kota palu, dengan kode “path” 115 dan “row” 60.

9.       Setelah itu klik “show”. Secara otomatis akan muncul titik coordinates dan citra pilihan kita pada gambar sebelah kanan.


10.    Selanjutnya masukkan rentang tanggal akuisisi citra landsat yang ingin dimunculkan. Setelah  itu, klik “Data Sets”.

11.    Pada pilihan “Data Sets” pilih Lansat, Klik Landsat collection 1 level 1, lalu berikan check list pada kotak sebelah kiri L8 OLI/TIRS C1 Level-1 sebagai tanda bahwa kita menginginkan tampilan landsat 8. Setelah itu klik “Results”.


12.    Tunggu beberapa saat. Di sebelah kiri citra utama akan muncul beberapa citra yang diakuisisi pada rentang tanggal yang kita minta. Pilih salah satu yang terlihat bersih/bagus gambarnya. Untuk mendownload citra yang kita pilih lakukan klik pada simbol download.

13.    Di tengah layar akan muncul daftar pilihan data yang dapat kita download. Jika ingin data lengkap maka dapat dilakukan check list semua pilihan. Namun jika hanya ingin mendownload citra landsat 8 nya saja berikan check list hanya pada sebelah kiri kalimat “Level-1 GeoTIFF Data Product”. Lalu klik tombol “Download”.



1   
B A B  III  P E N U T U P

        3.1. KESIMPULAN
                Landsat 8 adalah sebuah satelit observasi Amerika Serikat yang diluncurkan pada tanggal 11 Februari 2013. Ini adalah satelit kedelapan dalam program Landsat; ketujuh untuk berhasil mencapai orbit. Awalnya disebut Landsat data Continuity Mission (LDCM), itu adalah sebuah kolaborasi antara NASA dan Geological Survey Amerika Serikat (USGS). NASA Goddard Space Flight Center yang menyediakan pengembangan, rekayasa sistem misi, dan akuisisi kendaraan peluncuran sementara USGS disediakan untuk pengembangan sistem darat dan akan melakukan operasi misi terus-menerus.
                Satelit ini dibangun oleh Orbital Sciences Corporation, sebagai kontraktor utama untuk misi. Instrumen pesawat ruang angkasa yang dibangun oleh Ball Aerospace dan NASA Goddard Space Flight Center dan peluncuran dikontrak untuk United Launch Alliance. Selama 108 hari pertama di orbit, LDCM menjalani checkout dan verifikasi oleh NASA dan pada 30 Mei 2013 operasi dipindahkan dari NASA ke USGS ketika LDCM secara resmi berganti nama menjadi Landsat 8.

3.2. SARAN
                Seiring berlalunya waktu, zaman terus berkembang dan perubahan disetiap bidang terus terjadi. Perkembangan teknologi adalah salah satu bagian yang berkembang, Teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia, semakin maju teknologi semakin mudah hidup manusia, maka dari itu sebagai generasi penerus bangsa khusunya mahasiswa, teruslah menggembangkan sebuah teknologi agar bangsa dan negara ini maju khususnya dibidang teknologi dan informatika.



D A F T A R  P U S T A K A

ü  Campbell J, 2013. Landsat 8 Set to Extend Long Run of Observing Earth. http://www.usgs.gov/ diakses pada tanggal 9 Juni 2013.

ü  NASA. “Landsat Data Continuity Mission Brochure” diakses 11 Juni 2013.


ü  http://landsat.usgs.gov/ diakses tanggal 9 Juni 2013.

ü  http://geomatika.its.ac.id/ diakses tanggal 8 Juni 2013