TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER 1 (SATU)
“ Cara Mengunduh Landsat 8 Melalui USGS
EarthExplorer “
Ditujukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah
K O N S E P
T E K N O L O G I
Fajar
Setiawan 1
8 3 9 0 0 0 0 1
Tri
Nahdatul Amin 1 8 3 9 0
0 0 0 2
Mohamad
Nanda Ramadhan 1 8 3 9 0 0 0 0 7
M. Dhani Refsyan 1 8 3 9 0 0 0 1 2
M. Dhani Refsyan 1 8 3 9 0 0 0 1 2
K A T A P E N G A N T A R
Assalam mu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan
ke hadirat Allah yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan tugas dengan judul “Cara Mengunduh Landsat 8” tepat waktu.
Tak ada gading yang tak retak.
Demikian pula, tak ada karya yang sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari Dosen Mata kuliah untuk kemajuan tugas ini di masa
mendatang.
Akhir kata, diharapkan makalah
ini dapat membuka wawasan mengenai “Cara
Mengunduh Landsat 8” serta
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dalam mata kuliah Konsep Teknologi atau
pun dalam kehidupan sehari hari. Sekian semoga bermanfaat bagi penulis terutama
dan pembacanya.
Wassalam mu’alaikum Wb. Wr
Surabaya, 20 Desember 2018
P e n u l i s
D A F T A R I S I
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN LANDSAT 8
2.2. KEUNGGULAN LANDSAT 8 .
2.3. P. PEMANFAATAN
BIDANG KEHUTANAN
2.4. LANGKAH MENGUNDUH LANDSAT
8
BAB III PENUTUP
3.1. SARAN
3.2. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
B A B
I P E N DA H U L U A N
1.1. Latar Belakang
Seiring berlalunya
waktu, zaman terus berkembang dan perubahan disetiap bidang terus terjadi.
Perkembangan teknologi adalah salah satu bagian yang berkembang, Teknologi
diciptakan untuk mempermudah manusia, semakin maju teknologi semakin mudah
hidup manusia.
Salah satu hasil teknologi yang
menarik adalah ditemukannya perangkat lunak komputer ‘Website USGS EarthExplorer, perangkat lunak ini adalah sebuah urgensi
ilmiah pemerintah Amerika Serikat. Para ilmuan USGS mempelajari lansekap
Amerika Serikat sumber daya alamnya, dan bencana alam yang mengancamnya.
Organisasi ini memiliki empat disiplin utama, yaitu biologi, geografi, geologi,
dan air.
Penggunaan ‘Website USGS EarthExplorer’ dapat menghemat waktu kerena pengoperasian
yang lebih sederhana dibanding perangkat lunak lainnya.
1.2. Maksud dan
Tujuan
Ø Sebagai tugas UAS pada semester 1 (Satu) materi Konsep
Teknologi.
Ø Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan Landsat 8 melalui
website USGS EarthExplorer.
Ø Dapat mengatahui seputar tentang Landsat 8.
Ø Dapat mempermudah pengunduhan Landsat 8 memalui
website.
B A B
II P E M B A H A S A N
2.1. Pengertian landsat 8
Landsat 8 merupakan kelanjutan dari misi Landsat yang
untuk pertama kali menjadi satelit pengamat bumi sejak 1972 (Landsat 1).
Landsat 1 yang awalnya bernama Earth Resources Technology Satellite 1
diluncurkan 23 Juli 1972 dan mulai beroperasi sampai 6 Januari 1978. Generasi penerusnya, Landsat 2 diluncurkan 22
Januari 1975 yang beroperasi sampai 22 Januari 1981. Landsat 3 diluncurkan 5
Maret 1978 berakhir 31 Maret 1983; Landsat 4 diluncurkan 16 Juli 1982,
dihentikan 1993. Landsat 5 diluncurkan 1 Maret 1984 masih berfungsi sampai
dengan saat ini namun mengalami gangguan berat sejak November 2011, akibat
gangguan ini, pada tanggal 26 Desember 2012, USGS mengumumkan bahwa Landsat 5
akan dinonaktifkan. Berbeda dengan 5 generasi pendahulunya, Landsat 6 yang
telah diluncurkan 5 Oktober 1993 gagal mencapai orbit. Sementara Landsat 7 yang
diluncurkan April 15 Desember 1999, masih berfungsi walau mengalami kerusakan
sejak Mei 2003 (http://geomatika.its.ac.id, 2013).
Sebenarnya
landsat 8 lebih cocok disebut sebagai satelit dengan misi melanjutkan landsat 7
dari pada disebut sebagai satelit baru dengan spesifikasi yang baru pula. Ini
terlihat dari karakteristiknya yang mirip dengan landsat 7, baik resolusinya
(spasial, temporal, spektral), metode koreksi, ketinggian terbang maupun
karakteristik sensor yang dibawa. Hanya saja ada beberapa tambahan yang menjadi
titik penyempurnaan dari landsat 7 seperti jumlah band, rentang spektrum
gelombang elektromagnetik terendah yang dapat ditangkap sensor serta nilai bit
(rentang nilai Digital Number) dari tiap piksel citra.
Seperti
dipublikasikan oleh USGS, satelit landsat 8 terbang dengan ketinggian 705 km
dari permukaan bumi dan memiliki area scan seluas 170 km x 183 km (mirip dengan
landsat versi sebelumnya). Landsat 8 hanya memerlukan waktu 99 menit untuk
mengorbit bumi dan melakukan liputan pada area yang sama setiap 16 hari sekali.
Resolusi temporal ini tidak berbeda dengan landsat versi sebelumnya.
NASA
sendiri menargetkan satelit landsat versi terbarunya ini mengemban misi selama
5 tahun beroperasi (sensor OLI dirancang 5 tahun dan sensor TIRS 3 tahun).
Tidak menutup kemungkinan umur produktif landsat 8 dapat lebih panjang dari
umur yang dicanangkan sebagaimana terjadi pada landsat 5 (TM) yang awalnya
ditargetkan hanya beroperasi 3 tahun namun ternyata sampai tahun 2012 masih
bisa berfungsi.
Satelit
landsat 8 memiliki sensor Onboard Operational Land Imager (OLI) dan Thermal
Infrared Sensor (TIRS) dengan jumlah kanal sebanyak 11 buah. Diantara
kanal-kanal tersebut, 9 kanal (band 1-9) berada pada OLI dan 2 lainnya (band 10
dan 11) pada TIRS. Sebagian besar kanal memiliki spesifikasi mirip dengan
landsat 7.
2.2. Keunggulan Landsat 8
Dibandingkan
versi-versi sebelumnya, landsat 8 memiliki beberapa keunggulan khususnya
terkait spesifikasi band-band yang dimiliki maupun panjang rentang spektrum
gelombang elektromagnetik yang ditangkap. Sebagaimana telah diketahui, warna
objek pada citra tersusun atas 3 warna dasar, yaitu Red, Green dan Blue (RGB).
Dengan makin banyaknya band sebagai penyusun RGB komposit, maka warna-warna
obyek menjadi lebih bervariasi.
Ada
beberapa spesifikasi baru yang terpasang pada band landsat ini khususnya pada
band 1, 9, 10, dan 11. Band 1 (ultra blue) dapat menangkap panjang gelombang
elektromagnetik lebih rendah dari pada band yang sama pada landsat 7, sehingga
lebih sensitif terhadap perbedaan reflektan air laut atau aerosol. Band ini
unggul dalam membedakan konsentrasi aerosol di atmosfer dan mengidentifikasi
karakteristik tampilan air laut pada kedalaman berbeda.
Deteksi
terhadap awan cirrus juga lebih baik dengan dipasangnya kanal 9 pada sensor
OLI, sedangkan band thermal (kanal 10 dan 11) sangat bermanfaat untuk
mendeteksi perbedaan suhu permukaan bumi dengan resolusi spasial 100 m.
Pemanfaatan sensor ini dapat membedakan bagian permukaan bumi yang memiliki
suhu lebih panas dibandingkan area sekitarnya. Pengujian telah dilakukan untuk
melihat tampilan kawah puncak gunung berapi, dimana kawah yang suhunya lebih
panas, pada citra landsat 8 terlihat lebih terang dari pada area-area
sekitarnya.
Sebelumnya
kita mengenal tingkat keabuan (Digital Number-DN) pada citra landsat berkisar
antara 0-256. Dengan hadirnya landsat 8, nilai DN memiliki interval yang lebih
panjang, yaitu 0-4096. Kelebihan ini merupakan akibat dari peningkatan
sensitifitas landsat dari yang semula tiap piksel memiliki kuantifikasi 8 bit,
sekarang telah ditingkatkan menjadi 12 bit. Tentu saja peningkatan ini akan
lebih membedakan tampilan obyek-obyek di permukaan bumi sehingga mengurangi
terjadinya kesalahan interpretasi. Tampilan citra pun menjadi lebih halus, baik
pada band multispektral maupun pankromatik.
Terkait
resolusi spasial, landsat 8 memiliki kanal-kanal dengan resolusi tingkat
menengah, setara dengan kanal-kanal pada landsat 5 dan 7. Umumnya kanal pada
OLI memiliki resolusi 30 m, kecuali untuk pankromatik 15 m. Dengan demikian
produk-produk citra yang dihasilkan oleh landsat 5 dan 7 pada beberapa dekade
masih relevan bagi studi data time series terhadap landsat 8.
Kelebihan
lainnya tentu saja adalah akses data yang terbuka dan gratis. Meskipun resolusi
yang dimiliki tidak setinggi citra berbayar seperti Ikonos, Geo Eye atau Quick
Bird, namun resolusi 30 m dan piksel 12 bit akan memberikan begitu banyak
informasi berharga bagi para pengguna. Terlebih lagi, produk citra ini bersifat
time series tanpa striping (kelemahan landsat 7 setelah tahun 2003). Dengan
memanfaatkan citra-citra keluaran versi sebelumnya, tentunya akan lebih banyak
lagi informasi yang dapat tergali.
2.3. Peluang Pemanfaatan Bidang Kehutanan
Ketersediaan
data citra time series yang cukup panjang meliputi seluruh wilayah Indonesia,
gratis dan resolusi (spasial, temporal, radiometrik) lumayan bagus (tingkat
menengah) merupakan 3 keunggulan yang dimiliki sekaligus oleh citra landsat.
Keunggulan sekaligus ini tidak dimiliki oleh citra-citra lainnya, sehingga
sangat mendukung upaya pemanfaatan landsat 8 ini untuk berbagai keperluan,
seperti monitoring perubahan penutupan lahan, deforestasi dan degradasi pada
kawasan hutan.
Laju degradasi/deforestasi dapat diketahui
dengan membandingkan penutupan lahan hutan pada tahun tertentu dengan
tahun-tahun sebelumnya (mencakup pula karakteristik indeks vegetasinya). Untuk
keperluan tersebut, citra landsat masih menjadi andalan bagi para analis bidang
kehutanan. Permasalahan yang muncul sebelum hadirnya landsat 8 khususnya pasca
kerusakan kanal pada landsat 7 adalah adanya striping pada data setelah tahun
2003. Ini tentu sangat mengganggu khususnya dalam melakukan koreksi radiometrik
pada tahap pra pengolahan. Hadirnya landsat 8 tanpa striping membawa angin
segar. Perubahan penutupan lahan lebih mudah dianalisis. Ketersediaan informasi
spasial mengenai kawasan-kawasan yang rawan degradasi akan memberi peluang
lebih dini bagi upaya pencegahan kerusakan lebih lanjut.
Secara
visual, perbedaan tampilan obyek antara hutan yang relatif belum terganggu
dengan yang telah terganggu pada citra landsat 8 dengan kombinasi band berbasis
true color dapat dilihat lebih baik.
Informasi
tentang tingkat deforestasi dan degradasi tersebut membantu para analis dalam
memprediksi perubahan potensi cadangan karbon di dalam kawasan hutan (program
REDD). Dengan dukungan Sistem Informasi Geografis dan Remote Sensing
perhitungan cadangan karbon dalam skala luas akan lebih efisien. Hal ini
mengingat kawasan hutan di Indonesia memiliki luasan yang cukup besar (hampir
130 juta ha) dengan bentang lahan (biogeofisik) yang sangat beragam. Informasi
tentang karakteristik vegetasi penutup lahan di masing-masing tempat yang bisa
jadi sulit diakses di lapangan dapat disediakan oleh perangkat remote sensing.
Jenis data citra yang dapat dimanfaatkan untuk monitoring cadangan karbon
tersebut diantaranya adalah landsat dan MODIS.
Gangguan
pada kawasan hutan berupa kebakaran hutan dan lahan dapat pula diidentifikasi
dengan memanfaatkan data landsat 8. Citra ini dapat memberikan informasi
tentang area-area yang diduga sedang terbakar dengan pemanfaatan kombinasi band
yang ada pada 11 kanal landsat (khususnya kanal 10 dan 11). Pemasangan 2 kanal
(10 dan 11) pada landsat 8 sebagai penyempurnaan 1 kanal LWIR pada landsat 7
meningkatkan sensitifitas sensor untuk membedakan sifat obyek berlainan
berdasarkan karakteristik suhunya. Pemanfaatan 2 band termal ini untuk
memperbaiki metoda deteksi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia masih menjadi
tantangan bagi para peneliti ke depan mengingat produk citra landsat 8 ini baru
diluncurkan.
Pada
beberapa kasus kejadian kebakaran cukup besar yang sedang berlangsung,
keberadaan asap tebal dan perubahan karakteristik vegetasi penutup lahan akibat
kebakaran dapat ditangkap dengan baik oleh landsat TM, apalagi dengan kehadiran
landsat 8 ini maka tampilan obyek akan menjadi lebih baik. Kombinasi band
landsat 8 ini juga memperbaiki tampilan vegetasi yang rusak akibat kebakaran
sehingga mempermudah pemetaan area-area bekas kebakaran.
Sebagaimana
instrumen remote sensing lainnya, produk satelit landsat 8 ini juga dapat
digunakan untuk monitoring perkembangan bencana alam, gunung merapi, gempa bumi
dan lain sebagainya. Satu yang pasti, peluang pengembangan perangkat ini ke
depan masih akan terbuka lebar. Sebagai satu produk baru yang bersifat open
access dan gratis tentu akan sangat banyak peneliti tertarik untuk melakukan
kajian dan pengembangan terkait pemanfaatannya.
B A B
II T U G A S U A S
LANGKAH - LANGKAH MENGUNDUH LANDSAT 8 MELALUI
WEBSITE USGS EARTHEXPLORER
1. Buka web browser Google
dan ketik “USGS earthexplorer” dikolom pencarian. Atau ketik link situs http://earthexplorer.usgs.gov/.
2. Setelah situs terbuka, lakukan login terlebih dahulu,
dikolom “login”.
3. Jika masih pengguna baru, lakukan pendaftaran terlebih
dahulu, dikolom “Register”.
4. Setelah berhasil login, akan muncul tampilan layar citra
benua amerika (default), dan yang sebelumnya kolom “register” akan berganti
username kita, apabila telah berhasil login.
5. Selanjutnya kita cari wilayah yang ingin kita amati
dengan mengisi kolom “address/place”. Setelah itu, klik tombol “Show”.
6. Atau jika ingin wilayah lebih akurat pilih kolom “Path/row”.
lalu masukkan kode “Path” dan “Row”. Setelah itu, klik tombol “Show”.
7. Daftar kode Path and Row wilayah Indonesia dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
Kode Path and Row (Sumber gbr: http://geomonkey.wordpress.com)
8.
Seperti yang akan
kita amati kali ini, yaitu kita amati di wilayah kota palu, dengan kode “path”
115 dan “row” 60.
9.
Setelah itu klik
“show”. Secara otomatis akan muncul titik coordinates dan citra pilihan kita
pada gambar sebelah kanan.
10.
Selanjutnya masukkan rentang tanggal akuisisi citra
landsat yang ingin dimunculkan. Setelah
itu, klik “Data Sets”.
11.
Pada pilihan “Data Sets” pilih Lansat, Klik Landsat
collection 1 level 1, lalu berikan check list pada kotak sebelah kiri L8
OLI/TIRS C1 Level-1 sebagai tanda bahwa kita menginginkan tampilan landsat 8.
Setelah itu klik “Results”.
12.
Tunggu beberapa saat. Di sebelah kiri citra utama akan
muncul beberapa citra yang diakuisisi pada rentang tanggal yang kita minta.
Pilih salah satu yang terlihat bersih/bagus gambarnya. Untuk mendownload citra
yang kita pilih lakukan klik pada simbol download.
13.
Di tengah layar akan muncul daftar pilihan data yang
dapat kita download. Jika ingin data lengkap maka dapat dilakukan check
list semua pilihan. Namun jika hanya ingin mendownload citra landsat 8
nya saja berikan check list hanya pada sebelah kiri kalimat “Level-1 GeoTIFF
Data Product”. Lalu klik tombol “Download”.
1
B A B III P
E N U T U P
3.1. KESIMPULAN
Landsat
8 adalah sebuah satelit observasi Amerika Serikat yang diluncurkan pada tanggal
11 Februari 2013. Ini adalah satelit kedelapan dalam program Landsat; ketujuh untuk berhasil
mencapai orbit. Awalnya disebut Landsat data Continuity Mission (LDCM), itu
adalah sebuah kolaborasi antara NASA dan Geological Survey Amerika Serikat
(USGS). NASA Goddard Space Flight Center yang menyediakan pengembangan,
rekayasa sistem misi, dan akuisisi kendaraan peluncuran sementara USGS disediakan
untuk pengembangan sistem darat dan akan melakukan operasi misi terus-menerus.
Satelit ini dibangun oleh
Orbital Sciences Corporation, sebagai kontraktor utama untuk misi. Instrumen
pesawat ruang angkasa yang dibangun oleh Ball Aerospace dan NASA Goddard Space
Flight Center dan peluncuran dikontrak untuk United Launch Alliance. Selama 108
hari pertama di orbit, LDCM menjalani checkout dan verifikasi oleh NASA dan
pada 30 Mei 2013 operasi dipindahkan dari NASA ke USGS ketika LDCM secara resmi
berganti nama menjadi Landsat 8.
3.2. SARAN
Seiring berlalunya waktu, zaman terus
berkembang dan perubahan disetiap bidang terus terjadi. Perkembangan teknologi
adalah salah satu bagian yang berkembang, Teknologi diciptakan untuk
mempermudah manusia, semakin maju teknologi semakin mudah hidup manusia, maka dari itu sebagai generasi penerus bangsa khusunya
mahasiswa, teruslah menggembangkan sebuah teknologi agar bangsa dan negara ini
maju khususnya dibidang teknologi dan informatika.
D A F T A R P U S T A K A
ü Campbell
J, 2013. Landsat 8 Set to Extend Long Run of Observing Earth.
http://www.usgs.gov/ diakses pada tanggal 9 Juni 2013.
ü NASA.
“Landsat Data Continuity Mission Brochure” diakses 11 Juni 2013.
ü http://landsat.usgs.gov/
diakses tanggal 9 Juni 2013.
ü http://geomatika.its.ac.id/
diakses tanggal 8 Juni 2013